Orasipublik.com, Sidoarjo_Anggota Komisi II DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Gerindra, H. Rahmat Muhajirin, S.H. menggelar Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika), Jum’at (19/05/2023).
Acara yang digelar di hotel Luminor Sidoarjo tersebut berjalan hikmat dengan dihadiri oleh tokoh masyarakat, mahasiswa dan pemuda.
Rahmat Muhajirin dalam paparannya mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang besar dan memiliki keunikan dengan memiliki Empat Pilar Kebangsaan sebagai Konsensus Bangsa. Pancasila sebagai Ideologi Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI adalah sebagai harga yang harus dipertahankan, Bhineka Tunggal Ika adalah sebagai Semboyan Negara.
“Sosialisasi ini adalah bagian program dari MPR RI sebagai lembaga tertinggi Negara untuk bagaimana membangun bangsa ini untuk terus mensosialisasikan hingga masyarakat dapat paham dan mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalamnya” katanya.
Rahmat menjelaskan, Indonesia memiliki dua tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal yaitu masih lemahnya pengamalan dan penghayatan agama serta munculnya pemahaman agama yang sempit.
“Indonesia punya tantangan dari para intoleransi yaitu radikalisme dan terorisme. Ini akan menimbulkan disintergrasi bangsa. Ketika seseorang mengatakan agamaku, sukuku, rasku, golonganku dan kulitku lebih baik daripada dirinya, maka ini sudah memicu untuk bagaimana kita terpecah belah.” terangnya.
Ia menjelaskan, Negara yang berkeadilan adalah untuk memperkuat internalnya, dengan cara bersama-sama mampu untuk bertahan agar Indonesia yang lebih baik. Berjalannya penegakan hukum yang optimal bukan hanya tugas dari kepolisian, kejaksaan dan perhakiman tetapi semua penduduk Indonesia.
Kemudian, tantangan dari faktor eksternal yang mengakibatkan liberalism dan senang akan produk luar negeri.
“Kita boleh bangga dan bisa memperbolehkan anak kita melek teknologi tetapi kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan konten, karena akan berpengaruh pada perkembangan dan pola pikir anak” tekannya.
Pancasila adalah ideologi Negara, yang menjadi nafas dan menjadi asa kebersamaan, semangat kecintaan ada gotong royong di dalamnya. “Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan Negara yg besar. Empat konsesus pilar kebangsaan menjadi perekat dan pemersatu. Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika itulah yg menjadi nafas dan roh untuk kita menjalin silaturahmi sebagai anak bangsa terhadap anak bangsa lainnya,” pungkasnya.
Reporter : Anis
Editor : Saleh