Orasipublik.com, Sumenep_Berangkat dari kegelisahan masyarakat di Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep terkait kondisi desa terkini, kelompok pemuda Aliansi Gerakan Aspirasi Desa (AKSES) melakukan audiensi bersama Kepala Desa Gadu Barat dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gadu Barat.
Kegiatan tersebut bertempat di Balai Desa Gadu Barat, dihadiri oleh puluhan pemuda AKSES Gadu Barat, Kepala Desa dan Perangkat Desa, Ketua BPD dan anggota, serta sebagian warga setempat, Rabu, (9/8/2023) pagi.
Poin pembahasan yang dibawa oleh kelompok pemuda AKSES terkait kondisi desa Gadu Barat meliputi; 1) Realisasi Program Desa Gadu Barat tahun anggaran 2022-2023. 2) Optimalisasi kinerja dan struktural Pemerintah Desa Gadu Barat. 3) Transparansi penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Gadu Barat.
Rohil Khana selaku Ketua AKSES mengatakan, bahwa gerakan audiensi ini sebagai bentuk kepedulian pemuda sebagai warga desa Gadu Barat terhadap kondisi desa yang saat ini cukup mengkhawatirkan, terutama di bidang pembangunan yang dianggap tidak ada perkembangan.
“Ya, kami melakukan audiensi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi desa, yang saat ini kami nilai tidak ada perkembangan dan mengkhawatirkan, terutama di bidang pembangunan. Jadi, kami mendatangi Balai Desa untuk memastikan tentang keseriusan Pemerintah Desa dalam membangun Gadu Barat, kaitannya juga dengan penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD),” Terangnya Rohil saat ditemui awak media.
Dalam konteks pembangunan fisik, lanjut Rohil Khana, banyak ditemui kondisi infrastruktur jalan-jalan pedesaan di desa Gadu Barat yang mengalami kerusakan dan tidak tersentuh oleh Pemdes Gadu Barat selama tahun 2022 sampai sekarang, bahkan masyarakat melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan rusak tersebut di beberapa dusun di desa Gadu Barat.
“Pembangunan yang bersifat fisik seperti infrastruktur jalan pedesaan mengalami kerusakan parah dan tidak kunjung ada perbaikan oleh Pemdes, bahkan beberapa bulan lalu, masyarakat Gadu Barat tepatnya di dusun Perigi Barat dan dusun Mandala Barat melakukan perbaikan jalan rusak secara mandiri, iuran dan gotong royong dalam pengerjaannya, kondisi ini menurut kami sangat miris,” Tambahnya.
Di sisi lain, dalam pembangunan non fisik, Rohil mengatakan, belum menemukan formulasi baru dari Pemdes Gadu Barat tekait perhatian terhadap dunia pendidikan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, kelompok kepemudaan, dan minimnya keterlibatan elemen masyarakat dalam proses perencanaan-perencanaan kebijakan pembangunan di desa Gadu Barat.
“Ya, dalam konteks pembangunan non fisik, kami belum menemukan formulasi baru dari Pemdes Gadu Barat, terkait perhatian terhadap dunia pendidikan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan kelompok kepemudaan, dan minimnya keterlibatan elemen masyarakat dalam proses perencanaan kebijakan pembangunan di desa Gadu Barat,” Tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gadu Barat Ganding Kab. Sumenep H. Sa’di mengatakan, bahwa untuk pelaksanaan program di tahun 2023 memang sedikit, karena keterbatasan anggaran.
“Untuk tahun 2023 ini memang sedikit program, karna terbatasnya anggaran. Memang ada anggaran itu 1 M 200 lebih. Pengennya saya selaku Pemdes Gadu Barat berkembang secara drastis. Tapi istilahnya ya tergantung Dana Desa itu, memang tidak cukup,” Terangnya H. Sa’di saat merespon salah satu pertanyaan peserta audiensi.
Selain itu, Wakil Ketua BPD Gadu Barat Hidayatullah juga merespon terkait penggunaan dana desa, ia mengatakan bahwa anggaran tahun 2022 banyak dihabiskan untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).
“Yang saya ketahui pada tahun 2022 yaitu ada bantuan BLT-DD, karena kalau ada bantuan BLT-DD saya selalu datang. Mungkin di tahun 2022 ada lebih 100 orang, itu sudah menghabiskan berapa uang. Makanya, itu anggaran yang bikin kendala kata Pak Kades tadi,” Terangnya Hidayatullah di forum audiensi.
Sementara itu, Rohil Khana mengaku kecewa dengan hasil audiensi ini, Pemdes Gadu Barat dan BPD cenderung berbelit-belit dalam memberikan keterangan, tidak bisa memberikan jawaban kongkrit terkait realisasi program desa dan juga dalam penggunaan DD dan ADD.
“Terus terang kami kecewa dengan hasil audiensi ini, karena Pemdes Gadu Barat dan BPD cuma berbelit-belit dalam merespon aspirasi kami, tidak bisa memberikan keterangan kongkrit tentang realisasi program dan penggunaan DD dan ADD. Jadi dari hal ini, sebagai bentuk komitmen mengawal kebijakan desa, nanti kami audiensikan juga ke DPMD Sumenep dan Inspektorat Sumenep terkait kondisi desa Gadu Barat saat ini,” Tutupnya Rohil Khana dengan nada gusar.
Reporter : Anis
Editor : Shaleh